Masuk Daftar
My Getplus

Mereka yang Berjuang Dulu dan Sekarang

Rangkaian foto cerita tentang mereka yang berjuang untuk hidup di masa lalu dan masa kini.

Oleh: Fernando Randy | 15 Nov 2020
Kiri/atas: Potret seorang pedagang di Batavia sekitar 1800-an. Kanan/bawah: Potret seorang kuli di Jawa Barat tahun 2020. (Kiri/atas: Woodbury and Page Batavia. Kanan/bawah: Fernando Randy/Historia.id).

Selain Agustus, bulan yang identik dengan perjuangan bangsa Indonesia adalah November. Bulan kesebelas dalam kalender tersebut merupakan bulan yang akan selalu dikenang oleh bangsa kita. Alasannya tentu saja adalah peristiwa pertempuran 10 November 1945 di Surabaya. 

Perang tersebut membuat Sekutu kocar kacir. Bahkan, jenderal mereka A.W.S Mallaby tewas. Perang yang diakui oleh pasukan Inggris sebagai perang terdahsyat mereka pasca Perang Dunia II tersebut memakan ribuan korban dari kedua belah pihak. Untuk mengenang mereka yang gugur, maka Presiden Sukarno menentapkan tanggal 10 November sebagai Hari Pahlawan.

Kiri: Ratusan demonstran pro-RMS saat melakukan unjuk rasa di Jakarta tahun 1950. (geheugendelpher). Kanan: Ribuan mahasiswa dan buruh saat melakukan unjuk rasa di Jakarta tahun 2019. (Fernando Randy/Historia.id).

Kini, setelah 75 tahun merdeka ternyata perjuangan bangsa Indonesia tidak berhenti. Mungkin saat ini kita tidak berperang dengan senjata seperti masa lalu, namun pada kenyataannya musuh yang dihadapi pun tidak kalah dahsyat. Bila dulu para pejuang kita berjuang melawan para penjajah, saat ini kita berperang dengan berbagai masalah kehidupan.

Advertising
Advertising
Kiri: Potret seorang tukang becak di sekitar Klaten tahun 1947. (Cas Oorthuys/Geheugen Delpher). Kanan: Seorang tukang becak saat menunggu penumpang di Jogjakarta. (Fernando Randy/Historia.id).
Kiri: Pemandangan aktivitas kapal di pelabuhan Jakarta sekitar tahun 1947. (Cas Oorthuys/Geheugen Delpher). Kanan: Aktivitas kapal di pelabuhan Jakarta Utara. (Fernando Randy/Historia.id).
Kiri: Buruh angkut di pelabuhan Jakarta tahun 1940-an. (Cas Oorthuys/Geheugen Delpher). Kanan: Buruh angkut di pelabuhan Sunda Kelapa tahun 2020. (Fernando Randy/Historia.id).

Mulai dari kemiskinan yang belum ada solusi, banjir yang sampai saat ini terus menghantui berbagai kota di Indonesia, hingga berbagai seruan demonstrasi akibat ketidakpuasan terhadap pemerintah.

Para pejuang bangsa tentu bukan saja orang yang menjaga keamanan negeri ini, namun juga ada dalam diri berbagai manusia, contohnya adalah para atlet yang berjuang mengharumkan nama bangsa di setiap pertandingan, pemimpin bangsa yang terus memperjuangan kehidupan negara dan kelas pekerja yang terus bekerja agar mendapat kehidupan yang layak.

Mereka semua yang bejuang dulu dan kini, pada kenyataannya hanya berbeda waktu dan zaman saja, namun selebihnya semua sama. Mereka semua berjuang untuk sebuah kehidupan di negeri ini.

Kiri: Warga saat menyusuri banjir dengan membawa barang di Surabaya tahun 1947. (National Archief). Kanan: Warga membawa barang mereka saat banjir di Kelapa Gading, Jakarta, tahun 2019. (Fernando Randy/Historia.id).
Kiri: Seorang penjual telur di pasar tradisional di Jawa tahun 1940-an. (Cas Oorthuys/Geheugen Delpher). Kanan: Seorang pedagang bawang putih di pasar Yogyakarta tahun 2019. (Fernando Randy/Historia.id).
Kiri: Seorang pedagang berpose dengan sepedanya sekitar tahun 1940. (Cas Oorthuys/Geheugen Delpher). Kanan: Tukang kopi keliling saat menjajakan jualanya di Jakarta. (Fernando Randy/Historia.id).
Kiri: Para peserta lomba lari di kawasan Deca Park tahun 1948. (RG Jonkman). Kanan: Para atlet muda yang berlomba di Velodrome Rawamangun. (Fernando Randy/Historia.id).
Kiri: Seorang anak tertidur pulas di depan pagar bambu. (Cas Oorthuys/Geheugen Delpher). Kanan: Seorang anak penjual koran tertidur di kawasan Menteng. (Fernando Randy/Historia.id).

 

TAG

fotografi kisah pahlawan

ARTIKEL TERKAIT

Pesona dari Desa Penglipuran Para Menteri Hobi Fotografi Merekam Dua Sisi Pematangsiantar Kisah Sukarno dan Planetarium Pewarta Foto Historia.id Meraih Penghargaan APFI Menikmati Pameran “Para Sekutu Yang Tidak Bisa Berkata Tidak” Jejak Bung Karno di Jakarta Warna-warni Mudik Lebaran Tahun Ini di Jakarta Pewarta Foto Historia Mendapat Penghargaan APFI Merayakan Keberagaman Imlek Kala Pandemi