Masuk Daftar
My Getplus

Titian Sejarah Gitar

Instrumen musik berdawai yang beragam dan merentang zaman. Berevolusi menjadi instrumen musik paling populer.

Oleh: Aryono | 28 Jun 2018
Perempuan dengan gitar. (Te NGuyen/Unsplash; Alexander Krivitskiy/Unsplash).

Tanbur

Al Farabi (872-950 M), penulis buku Khitab Al-Musiqi al Khabir, menulis bahwa tanbur sudah diketemukan di jazirah Persia kuno, di jaman Akkadia, sekira 3000 SM. Instrumen ini kemudian populer di dataran Mesopotamia. ‘Leher’ tanbur, tempat bentangan senar, kebanyakan memiliki panjang sekira 70 cm. Sedangkan ‘badan’ tanbur, menyerupai buah pir. Har-Mose, musisi dari era Mesir kuno, dikuburkan bersama tanbur yang ia miliki, dimakam ratu Hatshepsut.

Kithara

Advertising
Advertising

Alat musik petik dari Yunani kuno ini terkait erat dengan upacara menghormati Dewa Apollo. Pemain kithara disebut kitharistu, biasanya untuk mengiringi sebuah lagu. Di Yunani kuno, sekira 800-479 SM, pertunjukan kithara dalam sebuah festival paling ditunggu. Kithara tersusun atas sebuah kotak resonator dari kayu yang disebut echeion, dua lengan tempat senar yang disebut pecheis, dan batang untuk menyetem nada yang dipasang melintang, menggabungkan dua lengan yang disebut kollopes. Kithara biasanya memiliki tujuh senar, yang dimainkan dengan dipetik.

Laud

Bangsa Moor, muslim yang mendiami semenanjung Iberia, membawa alat musik tanbur masuk ke Spanyol, sekira abad 12. Di sini, tanbur mengalami perubahan proporsi bentuk, mendekati gitar yang ada sekarang. Orang spanyol menambahkan fret, membuat ‘tubuh’ menjadi datar, dan memperpendek ‘leher’.

Vihuella

Pertengahan abad 15 hingga 16, alat ini banyak digunakan di Spanyol dan Portugis. Vihuella memiliki enam dawai, terbuat dari jalinan usus domba, yang dipasang ganda. Badan vihuella sudah menyerupai gitar modern, berbentuk angka delapan dan memiliki body belakang yang datar. Luis de Milan, musisi Spanyol, membuat komposisi musik vihuella berjudul Libro de música de vihuela de mano intitulado El maestro yang didedikasikan kepada Raja John III dari Portugal.

Gitar Klasik

Memasuki abad 19, gitar klasik mulai berkembang. Instrumennya menggunakan enam dawai tunggal dan penyeteman dengan nada E-A-D-G-B-E. Untuk menyesuaikan nada dawai, sudah menggunakan setelan bergerigi yang menggantikan model pasak. Antonio Torres (1817-1892) membuat perubahan pada body gitar menjadi lebih lebar. Gitar yang sedang berkembang di Eropa, merambat ke jazirah Amerika. Christian F. Martin, pendatang dari Eropa, mengembangkan senar baja untuk gitar akustik. Awal abad 20, muncul pemusik blues macam Robert Johnson dan Huddie Ledbetter.

Gitar Modern

Dawai dari baja ternyata memberi kelemahan pada gitar, yaitu tegangan senar yang kuat dapat merusak body hingga leher gitar. Kekuatan senar baja sendiri adalah suara yang lebih nyaring daripada senar yang terbuat dari usus atau serat nilon. Sekira awal 1900-an, C.F. Martin kemudian mengembangkan penahan berbentuk X di dalam tabung resonansi gitar.

Gitar Elektrik

Di tahun 1948, Clarence Leonidas Fender (1909-1991) meluncurkan gitar elektrik, bernama Broadcaster. Nama itu berganti menjadi Telecaster di tahun 1951. Leo Fender membuat gitar elektriknya mudah digunakan; mudah disetel; minim feed back dari senar dengan memberi amplifier khusus.

Baca juga: 

Jejak Tapping Manjakan Kuping
Leo Fender Revolusioner Dunia Musik
Imigran Penentu Standar Musik Dunia
Memahami Masa Lalu Melalui Musik

TAG

Musik Gitar

ARTIKEL TERKAIT

Musik Rock pada Masa Orde Lama dan Orde Baru Waktu The Tielman Brothers Masih di Indonesia Apotek yang Melahirkan Band Rock Legendaris Indonesia Berkah Ditolak Jadi Tentara Yok Koeswoyo Bicara Sukarno Yok Koeswoyo yang Tinggal dari Koes Plus Moonlight Sonata dan Kisah Cinta Tak Sampai Ludwig van Beethoven Muslim Penting dalam Musik Pop Kisah di Balik Alat Musik Kesayangan Squidward Sebelum Ahmad Albar Sukses di Indonesia