Gaya Rambut Nabi Muhammad
Awalnya berjambul, Nabi Muhammad kemudian mengubah gaya rambutnya menjadi belah dua, seperti orang-orang Yahudi dan Nasrani.
Penyanyi religi Aunur Rofiq Lil Firdaus alias Opick mengaku membawa sehelai rambut Nabi Muhammad Saw. Dia menerimanya dari Dewan Dakwah dan Pemerintah Turki, saat dia dan istrinya, Bebi Silvana, berbulan madu ke Timur Tengah.
“Opick menceritakan, sehelai rambut Nabi Muhammad Saw. itu telah dijaga 100 pasukan khusus dan dikawal tujuh pesawat tempur saat dibawa ke Rusia untuk dipamerkan,” demikian dikutip tribunnews.com.
Masduki Baidlowi, Ketua MUI Pusat Bidang Informasi dan Komunikasi, menanggapi bahwa “banyak yang bertanya kebenarannya. Sehingga perlu ada penelitian dari laboratorium.”
Namun, menurut Masduki, memang ada museum yang memelihara artefak kehidupan Nabi Muhammad, salah satunya adalah rambut. Di museum itu pula dirawat dan dipelihara berbagai peninggalan Nabi Muhammad.
Baca juga: Hamka dan Patung Nabi Muhammad
Terkait sehelai rambut Nabi Muhammad yang dibawa Opick itu, Masduki menyatakan, ada beberapa pandangan ulama. “Banyak yang menyebutnya sebagai barokah dari peninggalan Nabi. Saat Nabi mencukur rambutnya, ada kisah bahwa rambutnya diambil para sahabat,” kata Masduki dikutip tribunnews.com.
Lalu, seperti apa gaya rambut Nabi Muhammad?
KH Moenawar Chalil dalam Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Saw Jilid III, menyebut bahwa rambut Nabi Muhammad lebih lebat dan tidak terlalu panjang (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Aisyah Ra). Riwayat lain (HR Nasa’i dari Anas bin Malik Ra). menyebut rambut Rasulullah berombak, tidak keriting dan tidak pula lurus, antara kedua telinganya dan tengkuknya.
“Beberapa riwayat menerangkan bahwa panjang rambut Nabi Saw. sampai ke atas kedua bahunya, atau sampai ke cuping kedua telinganya, kadang-kadang sampai ke pertengahan kedua telinganya, kadang-kadang dibiarkan sampai ke bahunya,” tulis Moenawar Chalil.
Baca juga: Nabi Muhammad Perangi Pengkhianat
Abdul Moqsith Ghazali, dosen UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, mengutip keterangan Ibn Katsir dalam Al-Bidayat wa al-Nihayat, Juz VI, bahwa kesukaan Nabi Muhammad memodel rambutnya seperti kebiasaan orang Yahudi dan Nasrani yang suka membiarkan rambutnya terurai lepas. Nabi kerap meniru kebiasaan orang-orang Musyrik yang suka membelah tengah rambutnya.
"Aisyah sering membantu membelah tengah rambut Nabi," tulis Abdul Moqsith Ghazali dalam Argumen Pluralisme Agama: Membangun Toleransi Berbasis al-Qur’an.
Menurut Moenawar Chalil, Aisyah meriwayatkan cara menyisir rambut Nabi Muhammad: "bila aku mengorakkan (menguraikan, membuka) rambut Rasulullah Saw., aku belah orakan rambut beliau dari ubun-ubunnya dan aku uraikan di antara kedua pelipis beliau."
KH Ali Mustafa Yaqub, mantan Imam Besar Masjid Istiqlal, menjelaskan dalam tausiyahnya di @islamidotco (31/12/2018) bahwa ada hadis yang sahih yang tidak pernah disampaikan oleh sementara orang tentang gaya rambut Nabi Muhammad. Yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dalam kitab Sahih Bukhari, bersumber dari sahabat Ibn Abbas Ra.
Beliau mengatakan Rasulullah semula kalau menyisir rambut memakai jambul di depan. Dan itu tradisi orang-orang Musyrikin. Tapi kemudian Rasulullah mengubah cara menyisir rambutnya dengan dibelah ke kanan dan ke kiri. Dan itu adalah tradisi orang-orang Yahudi dan Nasrani –Abd. Moqsith Ghazali menyebutnya tradisi kaum Musyrikin. Rasulullah menyukai model rambut kedua itu.
"Makanya Ibn Abbas mengatakan Rasulullah suka untuk menyamai orang-orang Yahudi dan Nasrani selama tidak ada larangan," kata Ali Mustafa Yaqub. "Jadi, Islam itu sebenarnya sangat lentur sekali. Yang bikin sumpek dan kaku itu sebagian orang Islam yang tasyaddud (mempersulit diri)."
Tambahkan komentar
Belum ada komentar