1946
Jenderal Aung San, kepala pemerintahan sementara Burma, mengirim kawat kepada Presiden Sukarno dan Perdana Menteri Sutan Sjahrir. Isi surat tersebut adalah permintaan kerjasama antara Burma dan Indonesia. Aung San juga memohon supaya delegasi dari Indonesia yang akan berangkat ke Konferensi Pan Asia di New Delhi bersedia singgah ke Burma. Undangan Aung San ditepati. Sekembali dari India, Sjahrir dan rombongan singgah di Rangoon, Burma. Namun dia tidak bertemu dengan Jenderal Aung San, melainkan bertemu dengan Perdana Menteri U Nu.