top of page

Sejarah Indonesia

Mobil Yang Digandrungi Presiden Habibie

Mobil yang Digandrungi Presiden Habibie

BJ Habibie terampil mengemudi. Waktu jadi presiden, Habibie pernah menyetir sementara komandan Paspampresnya duduk di kursi penumpang.

15 November 2024

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Presiden Habibie dan mobil kepresidenan pada era pemerintahannya Mercedes-Benz 600 Guard W140.


JERMAN sudah seperti tanah air kedua bagi Bachruddin Jusuf Habibie, presiden RI ke-3. Di negeri Eropa itulah Habibie menimba ilmu hingga menjadi seorang insinyur teknik pesawat terbang. Selama di Jerman, Habibie tidak hanya berkutat dengan urusan konstruksi pesawat. Habibie juga menyenangi mobil-mobil Jerman, terutama buatan pabrikan Mercedes-Benz.


“Hubungan Pak Habibie dengan Mercedes-Benz itu adalah hubungan yang sangat spesial. Apa yang paling Pak Habibie suka dari Mercedes adalah teknologinya. Bapak selalu melihat Mercedes-Benz sebagai ikon teknologi dan mobil,” tutur Ilham Akbar Habibie, putra sulung Habibie, dalam peluncuran buku The Mercedes-Benz Presidential Car di Wisma Habibie-Ainun, Patra Kuningan, Jakarta Selatan (13/11).


Keunggulan industri otomotif Jerman di tingkat dunia implikasi dari Perang Dunia II. Sebagai pihak yang kalah perang, Jerman kena embargo terutama dalam hal yang bisa memperkuat militernya. Sekutu sebagai pihak pemenang perang melarang Jerman memproduksi pesawat terbang dan juga peralatan perang. Ketentuan itu berlaku selama 20 tahun sejak kapitulasi. Walhasil, orientasi pengembangan teknologi Jerman hingga dekade 1960-an bergeser dari industri dirgantara ke industri otomotif.


Menurut Ilham, seturut penuturan Habibie, para insinyur Jerman setelah Perang Dunia II mengalihkan riset mereka ke industri otomotif. Banyak inovasi mereka, seperti dalam konstruksi baja ringan, aerodinamika, dan pengembangan teknologi lainnya yang sudah dipelajari untuk pesawat terbang kemudian diterapkan ke otomotif. Tidak mengherankan bila produsen otomatif Jerman seperti Mercedes-Benz, BMW, Porsche, Audi, dan Volkswagen menghasilkan kendaraan mobil berkualitas tinggi.


“Jadi ketika Bapak masuk tahun 1960-an di Jerman, mungkin itu baru mulai mereka (Jerman) membuat pesawat,” tutur Ilham. “Bapak juga kolektor mobil Mercedes.”


Salah satu mobil bersejarah koleksi Habibie adalah Mercedes-Benz 300 SL Gullwing. Mobil ini berwarna metalik dengan kapasitas satu penumpang dan satu sopir. Yang unik pada desainnya terlihat di pintu yang bisa dibuka ke atas persis seperti burung camar (Gullwing). Tipe 300 SL Gullwing diproduksi pada 1954. Jumlahnya di dunia hanya 164 unit. Mobil yang menyadang mesin 3.0 Liter, 6 silinder segaris ini dapat melaju hingga 217 km per jam.


Menurut Makmur Makka, mantan staf yang juga penulis biografi Habibie, Mercedes-Benz 300 SL Gullwing koleksi Habibie mulanya mobil yang sudah jadi rongsokan. Ia lalu diketemukan oleh seorang mahasiswa ITB yang sedang KKN di pedalaman Jambi. Oleh masyarakat setempat, mobil itu biasanya digunakan sebagai tempat meletakkan sesaji. Setelah mahasiswa ITB tersebut mengganti rugi kepada pemiliknya, mobil rongsok tadi dibawa ke Bandung. Dari Bandung, Habibie membeli mobil afkiran ini, kemudian direparasi kembali di Jakarta dengan konsultan konstruksi langsung dari Habibie.


“Seluruh bodi mobil berpintu sayap kelelawar masih asli, kecuali mesin. Ketika mobil baru saja on the road, B.J. Habibie sering mengajak tamunya menyaksikan mobil ini dari dekat, malah ada yang ikut diajak meluncur bersama menembus kemacetan jalanan kota Jakarta. Mobil itu sekarang telah nongkrong di rumah kediaman, berteman dengan koleksi mobil antik B.J. Habibie lainnya,” catat Makka dalam Inspirasi Habibie: Kisah-kisah Santai tapi Serius Mr. Crack.


Seperti diberitakan tempo.co, harga Mercedes-Benz 300 SL Gullwing saat ini di pasaran mencapai 1.694.102 poundsterling (setara Rp29,2 miliar). Selain tipe 300 SL Gullwing, Habibie juga mengoleksi seri Mercedes yang lain seperti 600 Pullman W100 dan 600 SEC coupe. Mercedes-Benz 600 Pullman W100 ini sebelumnya digunakan oleh Presiden Sukarno kemudian juga Presiden Soeharto. Selama bertahun-tahun tidak terawat di garasi Sekretariat Negara, Mercedes-Benz 600 Pullman W100 tersebut diminta Habibie untuk diperbaiki hingga dapat dikendarai lagi.


Sebagai peminat otomotif dan mobil antik, Habibie juga piawai dalam mengemudikan mobil. Sepulangnya ke Indonesia pada pertengahan 1970, Habibie ditunjuk Presiden Soeharto menjadi Menteri Riset dan Teknologi (Menristek). Sebagai menteri, Habibie tentu dapat fasilitas dari negara berupa mobil dinas berikut sopirnya. Tapi, Habibie, kadang-kadang lebih suka menyetir sendiri.


Kebiasaan menyetir sendiri itu masih dilakoni Habibie ketika menjabat presiden. Semasa menjabat Presiden pada Mei 1998, Habibie mendapat mobil dinas kepresidenan Mercedes-Benz 600 Guard W140 peninggalan Presiden Soeharto. Yang unik dari mobil tersebut, pada nomor polisinya tertera B 215 RI, bukan RI-1 sebagaimana lazimnya.


“Itu tanggal beliau saat menjabat presiden: 21 Mei,” terang Jongkie Sugiarto, mantan teknisi mobil kepresidenan RI.


Sebagai presiden, Habibie suka bingung pada Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) terkait keprotokolan penggunaan mobil kepresidenan. Komandan Paspampres saat itu, Mayjen Suwandi, mengalami sendiri “kebandelan” Habibie. Sekali waktu, Suwandi berdiri berdua bersama Presiden Habibie di dekat mobil kepresidenan. Lalu Habibie melayangkan ucapan yang terdengar ganjil, “Lho, masak kalian yang harus menjaga yang pegang kemudi.”


Saat Mayjen Suwandi masih mencerna arti dari pernyataan Habibie, sang presiden sudah membuka pintu mobil sebelah kanan dan duduk di balik lingkar kemudi. Suwandi sang komandan paspampres dipersilakannya ikut naik mobil untuk menemani. Suwandi hanya diam termangu namun tetap menurut instruksi presiden. Di dalam mobil, dia duduk dalam posisi kikuk. Perasaan perwira tinggi polisi militer jebolan Akabr 1973 itu tak karuan. Berbagai macam pertanyaan berputar-putar di benaknya.


“Tugas saya kan harus mengawal beliau. Lha ini malah presiden sendiri yang nyetir. kalau ada apa-apa di perjalanan, lantas saya harus bagaimana?” kenang Suwandi sebagaimana dikisahkan ulang jurnalis senior James Luhulima dalam The Mercedes-Benz Presidential Car.


Pengalaman itu sangat mengejutkan bagi Suwandi. Presiden yang menyetir sementara ia duduk di dalam mobil sebagai penumpang. Barangkali baru pertamakali dalam sejarah kepresidenan Indonesia kejadian nyentrik seperti itu.*

Komentar

Dinilai 0 dari 5 bintang.
Belum ada penilaian

Tambahkan penilaian
Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Hind Rajab dan Keheningan yang Memekakkan Telinga

Film “The Voice of Hind Rajab” jadi antidot amnesia kisah bocah Gaza yang dibantai Israel dengan 335 peluru. PBB menyertakan tragedinya sebagai bagian dari genosida.
Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Orde Baru “Memfitnah” Orang Dayak

Dulu, orang Dayak dituduh pembakar hutan yang lebih berbahaya dari industri. Padahal, tidak banyak lahan hutan alam Kalimantan yang mereka gunduli.
Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Arsip Korupsi Sejak Zaman Kompeni

Korupsi sejak masa VOC hingga kolonial Belanda terekam dalam arsip. Korupsi akan terus ada karena berkaitan dengan kekuasaan, kewenangan, dan keserakahan manusia.
Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Ziarah Sejarah ke Petamburan (1)

Dari pelatih sepakbola Timnas Indonesia Toni Pogacnik hingga pembalap Hengky Iriawan. Sejumlah pahlawan olahraga yang mewarnai sejarah Indonesia dimakamkan di TPU Petamburan.
Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Foto "Gadis Napalm" yang Kontroversial

Cerita di balik potret bocah-bocah yang menangis histeris saat terjadi serangan napalm di Perang Vietnam. Kini atribusi fotonya jadi polemik.
bottom of page