Sepuluh Teori Konspirasi Amerika yang Terbukti Benar
Intrik politik di Amerika selalu beraroma konspirasi. Seiring berlalunya waktu, beberapa teori itu terungkap sebagai kebenaran.
BANYAK orang menganggap teori konspirasi terlalu mustahil untuk dipercaya, atau jika memang benar, hal tersebut terlalu memalukan dan mengejutkan untuk dipahami. Meski kelihatannya mustahil, beberapa dari teori konspirasi itu berakhir sebagai kebenaran. Seperti dikutip dari lolwot.com, "10 Shocking Conspiracy Theories Which Were Actually True", inilah 10 teori konspirasi yang populer dalam sejarah Amerika, yang ternyata terbukti nyata.
1. CIA Membayar Kesaksian Persidangan
Pada 1990, seorang Gadis Kuwait berusia 15 tahun Nayirah al-Sabah, atas nama pemerintah Amerika bersaksi telah menyaksikan tentara Irak melakukan kekejaman terhadap anak-anak di Kuwait. Kesaksiannya membantu meyakinkan publik Amerika bahwa aksi militer terhadap Irak dapat dibenarkan. CIA amat menginginkan kesaksian tersebut berhasil.
Mereka bahkan membiayai Sabah untuk mengikuti kelas demi melancarkan kebohongannya. Kesaksian Sabah begitu berhasil, sampai-sampai Amerika meluncurkan ‘Operasi Desert Storm’ melawan Irak pada 1991. Setahun setelahnya, seorang jurnalis memiliki teori tentang kesaksian tersebut. Ia mengorek kebenaran dan menuduh CIA karena telah membayar untuk sebuah kesaksian, yang ternyata memang benar.
2. Skandal Watergate
Saat orang-orang Partai Republik dituduh memata-matai kantor pusat Partai Demokrat tahun 1972, publik enggan mempercayainya. Nyatanya, itu semua benar. Pada tahun 1974 sebuah rekaman percakapan ditemukan yang membuktikan bahwa Presiden Nixon tahu apa yang sebenarnya tengah terjadi.
Apa yang sebenarnya tengah terjadi? Orang-orang Republik memutuskan untuk menyadap kantor pusat Partai Demokrat dan mematai-matainya dari Hotel Watergate yang berada di dekatnya. Skandal ini mengejutkan dunia, yang berakhir dengan Presiden Nixon menjadi presiden pertama dalam sejarah Amerika yang mundur dari jabatannya.
[pages]
3. CIA Menyeludupkan Kokain
Saat Gary Webb, jurnalis pemenang Hadiah Pulitzer memublikasikan serial investigasinya, Dark Alliance, pada Agustus 1966, publik Amerika dibuat terkesiap. Laporannya menyebut keterlibatan CIA dalam penjualan obat-obatan terlarang dan menyeludupkannya kepada para pemberontak Contra di Nikaragua untuk mendapatkan keuntungan. Saat inspektur jendral CIA Frederick Hitz akhirnya mengakui bahwa Contra terlibat dalam perdagangan kokain, skandal Bill Clinton-Monica Lewinsky 1998 menutupi pemberitaan tersebut.
Pada 2004, Gary Webb ditemukan tertembak dua kali di kepala, dan polisi menyimpulkannya sebagai aksi bunuh diri. Pada 2014, kisah Gary Webb diangkat ke layar lebar berjudul Kill the Messenger.
4. Penelitian Sifilis Tuskegee
Pada 1997 Presiden Bill Clinton meminta maaf kepada korban Penelitian Sifilis Tuskegee, Amerika Serikat. Selama penelitian yang dimulai sejak 1932 tersebut, kehidupan 600 orang Afrika-Amerika dan keluarganya hancur. Saat itu ketua Jasa Kesehatan Publik Amerika (PHS) ingin melihat bagaimana efek dari sifilis terhadap orang-orang Afrika-Amerika. Saat orang-orang tersebut dites dan positif mengidap sifilis, pihak PHS menahan informasi tersebut dari mereka dan menolak memberikan pelayanan medis untuk pasien.
Hasilnya, ratusan orang tewas akibat sifilis. Hal itu berlangsung sampai saat 250 orang dari mereka ikut dalam wajib militer Perang Dunia II dan melalui tes, mereka diberitahu telah terjangkit sifilis. Meski begitu, PHS tetap menolak menangani mereka. Sampai Clinton berbicara ke publik tentang penelitian tersebut. Persoalan itu terus saja dianggap sebagai teori konspirasi oleh publik Amerika.
[pages]
5. Insiden Teluk Tonkin
Presiden Lyndon Johnson mengumumkan kepada publik bahwapada 4 Agustus 1964 Vietnam Utara menyerang kapal-kapal Amerika dan publik Amerika langsung menunjukkan kegeramannya. Insiden Teluk Tonkin tersebut mendapat reaksi keras dari publik sehingga meningkatkan tensi perang Vietnam. Reaksi publik atas insiden tersebutsekaligus jalan mulus bagi kongres Amerika meloloskan resolusi yang mengizinkan pasukan Amerika menyerang Vietnam Utara.
Saat Perang Vietnam berakhir pada 1973, lebih dari tiga juta orang kehilangan nyawanya. Pada 2005, Badan Keamanan Nasional (NSA) mengeluarkan dokumen rahasia yang menyatakan bahwa Johnson telah merancang Insiden Teluk Tonkin sebagai dalih untuk membenarkan serangannya ke Vietnam Utara.
6. Operasi Northwoods
Operasi Northwoods disusun pada awal 1960-an oleh kepala staf gabungan militer Amerika yang bertujuan untuk menebar teror dan kekacauan terhadap publik Amerika, dan menyalahkan pemerintah Kuba untuk hal tersebut. Rencana tersebutdirancang untuk menarik dukungan publik Amerika dalam perang terhadap Kuba. Beruntungnya, Presiden John F. Kennedy menolak Operasi Northwoods pada 1962.
Selama bertahun-tahun, rumor beredar soal eksistensi Operasi Northwoods, tapi secara umum hal itu dianggap hanya teori konspirasi. Lalu, pada tahun 1997, tim dari Tim Peninjau Dokumen Pembunuhan John F. Kennedy (ARRB) mengungkapkan lebih dari 1.500 halaman dokumen, yang salah satu isinya mencantumkan tentang catatan Operasi Northwoods, dan bukti bahwa hal tersebut bukanlah hanya teori konspirasi semata.
[pages]
7. Operasi Paperclip
Seiring dengan hari kemenangan terhadap Nazi di Jerman pada tahun 1945, Presiden Truman meneken apa yang dikenal dengan Operasi Paperclip. Operasi itu bertujuan untuk merekrut ilmuwan-ilmuwan Nazi Jerman untuk bekerja di Amerika. Satu syarat dari operasi itu, seperti yang dideklarasikan oleh Truman, mereka yang sebelumnya sudah menjadi anggota Nazi tidak dibolehkan untuk memasuki Amerika.
Akan tetapi, pasukan Amerika begitu bersemangat untuk mendapatkan para ilmuwan handal tersebut, bahkan sampai menghapuskan riwayat hidup para ilmuwan. Keterlibatan mereka dalam Nazi dihapus dari catatan kerja mereka,dan tanpa diketahui oleh yang lain, anggota partai Nazi pun dibawa ke Amerika.
8. Operasi Fast and Furious
Pada 2011 pemerintahan Obama menyeludupkan senjata ke para kartel narkoba Meksiko dengan tujuan untuk melacak senjata-senjata itu kembali ke tangan kriminal dan gembong narkoba Meksiko yang menetapdi Amerika.Peristiwa itu kemudian dikenal dengan ‘Operasi Fast and Furious’. Tak lama kemudian, di tahun yang sama, CBS News menemukan dokumentasi yang membuktikan bahwa agen-agen Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF) tengah mendiskusikan bagaimana agar senjata-senjata tersebut dapat diserahkan kepada para gembong narkoba Meksiko di Amerika.
Alasan di balik kenapa pemerintah melakukan itu adalah saat senjata-senjata tersebut digunakan untuk melakukan kejahatan, maka akan mempermudah pemerintah untuk meloloskan undang-undang kepemilikan senjata api yang lebih ketat di Amerika. Beberapa tahun belakangan ini pemerintah Amerika menghadapi persoalan kepemilikan senjata api yang disalahgunakan. Di antaranya karena maraknya penembakkan massal yang banyak menimbulkan korban tewas. Namun tak mudah buat pemerintah melakukan perubahan undang-undangnya.
[pages]
9. Pembunuhan Martin Luther King Jr.
Aktivis sosial Dr. Martin Luther King Jr. dibunuh pada 4 April 1968 di sebuah balkon hotel di Memphis, Tennessee. Dr. King terkenal karena upayanya untuk memberikan kesetaraan dan harmoni di kalangan warga Amerika Serikat. Nama ‘James Earl Ray’ familiar oleh banyak orang sebagai pelaku pembunuhan Dr. King, tapi yang tidak banyak orang tahu kalau pemerintah memainkan peran penting dalam pembunuhan tersebut.
Pada 8 Desember 1999 keluarga King mengajukan tuntutan kepada pemerintah Amerika, dengan klaim bahwa pembunuhan King adalah hasil dari pembunuhan terencana oleh pemerintah. 12 juri dalam persidangan menyetujui bahwa kematian King adalah hasil persengkokolan pemerintah Amerika dan mafia, dan Ray sebenarnya adalah seorang pembunuh bayaran.
10. Pemerintah Amerika dan Pembunuhan Terencana Lainnya
Setelah skandal Watergate, ketidakpercayaan publik terhadap pemerintah Amerika berada pada titik puncaknya. Senat Amerika memutuskan membentuk komite investigasi terhadap FBI dan CIA untuk mencari aktivitas terlarang mereka, dan berharap untuk memperoleh kembali kepercayaan publik Amerika. Dalam penyidikannya, komite tersebut menemukan fakta horor yang menyatakan bahwa kudeta terhadap Salvador Allende di Cili (1973) dan Mohammad Mosaddegh di Iran (1953) adalah hasil dari aksi-aksi terlarang yang dimaksudkan tersebut.
Komite juga menemukan bukti pembunuhan terencana oleh FBI dan CIA lainnya terhadap para pemimpin di Amerika Tengah dan Selatan, yang sering dilakukan dengan cara-cara yang sulit dilacak. Investigasi mengungkapkan bahwa CIA menggunakan beberapa metode pembunuhan termasuk kecelakaan mobil, kanker, bunuh diri, serangan jantung, dan ditembak mati. Alih-alih meningkatkan kepercayaan publik pada pemerintahnya, temuan tersebut justru tak meredakan ketakutan publik.
[pages]
Tambahkan komentar
Belum ada komentar