top of page

Sejarah Indonesia

Advertisement

Sepakbola dan Batu di Palestina

Buku ini hadir dengan membawa perspektif baru dalam memandang konflik Israel versus Palestina, yang selama ini nyaris terabaikan: sepakbola.

Oleh :
6 Okt 2010

Dengarkan artikel

bg-gray.jpg
bg-gray.jpg
camera overlay
camera_edited_30.png

Tim sepakbola Mandatory Palestine sebelum pertandingan persahabatan melawan Lebanon, 1940. (Wikimedia Commons).

Diperbarui: 3 hari yang lalu

DALAM banyak kasus, sepakbola menjadi identitas kolektif. Di lapangan, identitas etnis, ras, dan agama bisa memicu perkelahian pemain maupun penonton. Konflik antarnegara seringkali terbawa hingga ke lapangan sepakbola. Tapi di tanah Palestina, sepakbola justru gagal membentuk dan mengkristalisasi sentimen nasionalisme Palestina. Para bintang sepakbola Arab yang bermain di Liga Israel cenderung tak memperlihatkan identitas nasional.

Ingin membaca lebih lanjut?

Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.

Advertisement

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy Jusuf Jenderal Tionghoa

Tedy masuk militer karena pamannya yang mantan militer Belanda. Karier Tedy di TNI terus menanjak.
Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Mengakui Tan Malaka Sebagai Bapak Republik Indonesia

Tan Malaka pertama kali menggagas konsep negara Indonesia dalam risalah Naar de Republik Indonesia. Sejarawan mengusulkan agar negara memformalkan gelar Bapak Republik Indonesia kepada Tan Malaka.
Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Perang Jawa Memicu Kemerdekaan Belgia dari Belanda

Hubungan diplomatik Indonesia dan Belgia secara resmi sudah terjalin sejak 75 tahun silam. Namun, siapa nyana, kemerdekaan Belgia dari Belanda dipicu oleh Perang Jawa.
Prajurit Keraton Ikut PKI

Prajurit Keraton Ikut PKI

Dua anggota legiun Mangkunegaran ikut serta gerakan anti-Belanda. Berujung pembuangan.
Dewi Sukarno Setelah G30S

Dewi Sukarno Setelah G30S

Dua pekan pasca-G30S, Dewi Sukarno sempat menjamu istri Jenderal Ahmad Yani. Istri Jepang Sukarno itu kagum pada keteguhan hati janda Pahlawan Revolusi itu.
bottom of page