- Jay Akbar
- 7 Okt 2010
- 4 menit membaca
Diperbarui: 3 hari yang lalu
DALAM banyak kasus, sepakbola menjadi identitas kolektif. Di lapangan, identitas etnis, ras, dan agama bisa memicu perkelahian pemain maupun penonton. Konflik antarnegara seringkali terbawa hingga ke lapangan sepakbola. Tapi di tanah Palestina, sepakbola justru gagal membentuk dan mengkristalisasi sentimen nasionalisme Palestina. Para bintang sepakbola Arab yang bermain di Liga Israel cenderung tak memperlihatkan identitas nasional.
Ingin membaca lebih lanjut?
Langgani historia.id untuk terus membaca postingan eksklusif ini.












