Cerita di Balik Kemunculan Apel McIntosh
Apel McIntosh dikenal sebagai apel legendaris di Amerika Utara sehingga dijadikan nama komputer andalan Apple. Salah satu versi sejarah kemunculan buah apel ini terkait kisah cinta yang tragis.
BAGI sebagian orang kata McIntosh mengingatkan pada komputer yang diproduksi oleh Apple. Komputer yang populer dengan sebutan Mac itu menjadi salah satu produk andalan perusahaan teknologi yang didirikan Steve Jobs bersama Steve Wozniak dan Ronald Wayne. Namun, alih-alih McIntosh, nama komputer yang digagas dan dikembangkan pertama kali oleh Jef Raskin, mantan karyawan Apple, di akhir tahun 1970-an itu adalah Macintosh.
McIntosh merupakan varietas apel yang populer di Kanada dan Amerika Serikat. Rasanya segar serta aromanya wangi dan khas, buah apel ini menjadi favorit banyak orang, termasuk Jef Raskin yang menamai komputer pribadi andalan Apple dengan nama buah itu –perubahan ejaan dilakukan untuk menghindari hak cipta perusahaan lain.
Menurut Susan Lundy dalam Heritage Apples: A New Sensation, McIntosh merupakan salah satu apel legendaris karena sejak awal kemunculannya di abad ke-19, buah berwarna merah dengan tekstur yang halus itu masih terus dibudidayakan dan dipasarkan di berbagai negara hingga kini. Banyak apel legendaris yang juga memiliki sejarah yang menarik. Salah satunya apel McIntosh. Bibit pohon kecil dari buah ini ditemukan secara kebetulan oleh John McIntosh di wilayah Kanada.
Baca juga:
Meski bibit pohon apel yang bersejarah itu ditemukan di wilayah Kanada, John sesungguhnya tidak berasal dari sana. Orang tuanya bermigrasi ke Amerika dari Inverness, Skotlandia, di awal tahun 1777. Di tahun yang sama, John lahir di Lembah Mohawk di bagian utara New York. Setelah dewasa, John dikenal sebagai loyalis United Empire. Ia datang ke Kanada setelah Revolusi Amerika. Di masa-masa awal kedatangannya di Kanada, John menghabiskan beberapa tahun di tepi Sungai St. Lawrence. Ia lalu memutuskan untuk menetap di peternakan di Matilda Township, dekat permukiman yang dahulu dikenal sebagai “McIntosh’s Corners”, dan kini bernama Dundela Ontario. Pria itu meminang Hannah Doran yang dinikahinya pada 1801.
“John memulai hidup barunya dengan membuka lahan. Saat tengah bekerja, ia menemukan beberapa pohon apel [yang] mungkin berasal dari dua atau tiga benih apel yang berbeda, kemungkinan adalah Fameuse. Bibit-bibit asli tersebut tumbuh subur untuk sementara waktu, namun pada 1830, hanya satu yang tersisa. Bibit itu kemudian dinamakan McIntosh Red, diambil dari nama keluarga dan warna kulitnya yang khas,” tulis Lundy.
Dugaan bibit pohon apel yang ditemukan John dari varietas Famuese cukup masuk akal. Sebab, menurut Creighton Lee Calhoun, sejarawan yang meneliti tentang apel, dalam Old Southern Apples: A Comprehensive History and Description of Varieties for Collectors, Growers, and Fruit Enthusiasts, 2n Edition, varietas apel ini disinyalir telah muncul di Amerika Utara sejak abad ke-18.
“Fameuse kemungkinan merupakan varietas Prancis kuno yang dibawa ke Amerika Utara sekitar tahun 1700 oleh Prancis. Kemungkinan besar tumbuh dari benih yang dibawa dari Prancis. Tom Burford di Virginia mengatakan bahwa sebuah kebun pohon Fameuse ditanam oleh para tahanan Hessian yang diinternir di dekat Winchester, Virginia, selama perang Revolusi... Fameuse merupakan salah satu induk dari apel McIntosh,” tulis Calhoun.
Sebagai salah satu varietas apel legendaris, cerita awal mula kemunculan apel McIntosh diwarnai kisah dramatis. Adam Leith Gollner menulis dalam The Fruit Hunters: A Story of Nature, Adventure, Commerce, and Obsession, sejarah buah ini dibayangi oleh kisah cinta yang tragis. Tokoh utama dalam cerita ini tetap John McIntosh, akan tetapi tujuannya pergi ke Kanada tak sekadar untuk memulai hidup baru.
Dikisahkan, John jatuh cinta kepada Dolly Irwin. Sayangnya, orang tua gadis itu, seorang loyalis United Empire dan menentang Revolusi Amerika, menentang hubungan mereka. Hubungan dua sejoli itu semakin rumit ketika keluarga Dolly melarikan diri ke Kanada. Namun, John yang kala itu berusia 18 tahun, tak ingin berpisah dari kekasihnya. Ia memutuskan untuk mengikuti Dolly. Tragisnya, ketika John tiba di tempat tinggal keluarga Dolly di Cornwall, kekasihnya telah meninggal. Dalam keadaan berduka dan tidak percaya, ia menggali makam Dolly untuk memastikan pujaan hatinya benar-benar telah meninggal.
“Setelah terisak-isak melihat mayat kekasihnya yang telah membusuk, McIntosh pergi dengan berjalan kaki, dan akhirnya berhenti di sebidang tanah di dekat desa Iroquois, Ontario. Tanah itu ditumbuhi rumput liar, semak belukar, dan dedaunan. Saat membersihkan lahan tersebut, ia menemukan dua puluh pohon apel kecil, yang semuanya tampak layu, hanya satu yang mampu bertahan hidup dan menghasilkan buah yang sangat luar biasa. Buah itulah yang kemudian dinamai apel McIntosh,” tulis Gollner.
Sementara itu, menurut Calhoun, hubungan asmara yang dijalani John membuatnya berselisih dengan orang tuanya hingga memutuskan pergi ke Kanada tahun 1796. Bertekad untuk hidup mandiri, John memenuhi kebutuhan hidupnya dengan bertani. Ia menukar lahan pertaniannya di Kanada pada 1811 dengan lahan pertanian terdekat yang dimiliki oleh saudara iparnya. Ketika tengah menggarap lahan yang baru dibelinya, John menemukan beberapa bibit pohon apel yang mulai tumbuh. Ia lalu memindahkan bibit-bibit pohon tersebut ke dekat rumahnya. Pada 1820, salah satu dari pohon tersebut menghasilkan buah apel yang sangat baik, dan John menjual bibit pohon ini kepada pemukim lain.
Setelah mempelajari cara mencangkok tanaman sekitar tahun 1835, John mulai menjual pohon cangkokan apel favorit ini, yang secara lokal dikenal sebagai McIntosh Red. Setelah John meninggal, putranya, Allan terus menjual pohon apel tersebut tetapi baru pada 1900-an, McIntosh populer di Amerika Serikat bagian utara. Pohon apel asli yang berada di dekat rumah John rusak parah saat rumah itu terbakar pada 1894. Meski beberapa upaya dilakukan agar pohon apel bersejarah itu tetap hidup dan bertahan, pohon tersebut akhirnya patah pada 1910.
Di balik kepopuleran apel McIntosh terdapat misteri terkait kemunculan buah ini, yaitu bagaimana pohon apel itu bisa berada di lahan milik John McIntosh. Beberapa ahli berspekulasi bahwa pohon itu tumbuh dari biji apel yang dibuang ke tanah oleh pejalan kaki. Terlepas dari misteri tersebut, sebuah monumen dan berbagai plakat dibuat untuk menandai tempat pohon apel McIntosh pertama kali tumbuh.*
Tambahkan komentar
Belum ada komentar