Hati-hati dengan Belati
Ringan, runcing, dan tajam. Inilah senjata duel paling mematikan.
BELATI, salah satu bentuk evolusi dari pisau potong, adalah salah satu senjata yang dipakai manusia dalam sebuah pertarungan. Ia memiliki dua sisi yang sama tajam dan meruncing di ujungnya. Biasanya belati tak lebih panjang dari 50 centimeter. Melihat bentuknya, belati cocok untuk pertarungan jarak dekat, seperti menusuk dan menikam lawan.
Belati batu
Para petarung Zaman Batu, sekira 20.000 SM, mencoba menciptakan senjata untuk pertahanan diri. Salah satunya belati yang terbuat dari batu; biasanya dipilih dari daerah berkapur. Guna mendapat tepi yang tajam, batu tersebut dipukulkan dengan batu lain hingga membentuk sisi yang tajam. Agar nyaman digenggam, gagangnya dililitkan kulit atau bagian otot hewan.
Pugio
Biasa dipakai tentara Romawi, dengan diikatkan di sisi kiri tubuh. Panjangnya tak lebih dari 30 centimeter. Bentuk mata belatinya seperti daun. Pugio menjadi senjata terakhir jika senjata utama, seperti pedang atau tombak, sudah lepas dari tangan. Namanya menjadi terkenal setelah digunakan Marcus Brutus, seorang senator, untuk menikam Gaius Julius Caesar (100-44 SM).
Belati Iberia
Para pandai besi dari kawasan Iberia di selatan Spanyol sejak abad ke-5 SM terkenal sebagai pembuat belati berbahan besi berkualitas. Bentuknya masih sederhana, dengan mata belati berbentuk segitiga dan menyambung dengan bagian gagangnya. Model belati Iberia ini kemudian diadopsi pasukan Hannibal dari Kartago, yang terletak di Mediterania dan menjadi pesaing utama Romawi.
Belati Melayu
Masyarakat Nusantara mengenal besi pada abad-abad terakhir sebelum masehi. Dari sinilah muncul pembuatan belati khas berbahan besi yang disebut keris. Selain besi, beberapa keris terbuat dari meteorit, pecahan batu meteor yang jatuh ke bumi, yang mengandung bahan logam semacam titanium. Keris memiliki bentuk bergelombang, dengan panjang sekira 40 centimeter. Di Jawa Barat terdapat kujang, sementara Aceh punya rencong.
Quillon
Berkembang di daratan Eropa pada abad ke-10. Mata belatinya ramping, dan terdapat semacam besi pembatas antara mata belati dan bagian yang digenggam untuk melindungi tangan ketika mengayunkan belati. Lalu di ujung bagian gagang yang digenggam terdapat logam yang biasanya berbentuk bulat. Fungsi logam ini, yang biasanya disebut pommel, untuk memukul balik lawan.
Rondel
Belati ini berkembang di Eropa, khususnya Inggris, sekira abad ke-13, dan biasa dipakai para ksatria. Mata belati bentuknya ramping, sederhana, meruncing di ujung. Sebagai penunjang duel jarak dekat, beratnya pun tak sampai setengah kilogram, dengan panjang sekitar 30 centimeter. Pegangannya sering dibuat dari tulang atau kayu.
Stiletto
Belati yang ramping ini berkembang di Italia, sekira 1600-an, diambil dari kata stilus atau alat menulis era Yunani kuno. Mata pisaunya ramping, terdiri dari tiga atau empat sisi, dan meruncing di ujung. Bentuknya yang sederhana menjadikannya mudah disembunyikan kala akan digunakan untuk menyergap musuh. Stiletto bisa menembus sela-sela baju zirah, sebab bentuk mata pisaunya yang ramping.
Katar
Belati dengan gagang atau pegangan berbentuk huruf ‘H’ ini berkembang di dataran Punjab, India. Mata belatinya sederhana, berbentuk segitiga, dengan ketajaman di kedua sisinya. Selain sebagai senjata, katar menunjukkan status pemakainya. Seorang pemburu harimau dari Punjab kadang hanya menggunakan katar sebagai senjata, yang menunjukkan tingkat keahlian dan keberaniannya. Ketika Inggris berkuasa di India, katar menjadi barang koleksi para kolektor dari Eropa.
Belati Arkansas
Belati dari Arkansas, Amerika Serikat, ini sering disebut “tusuk gigi dari Arkansas”. Model mata pisaunya sederhana, membentuk segitiga sama kaki dengan ujung runcing dengan memiliki panjang sekira 30 centimeter. Belati ini memiliki keseimbangan bentuk dan berat yang baik, sehingga cocok jika dilempar ke arah sasaran. Salah satu pembuat pisau ini adalah James Black (1800-1872) yang juga terkenal dengan pembuat pisau jenis Bowie.
Gerber
Model paling terkenal dari belati Gerber ini adalah Mark II, yang jadi favorit pasukan Amerika di palagan Vietnam. Nama Gerber diambil dari nama keluarga pembuat pisau Pete Gerber dari Oregon-Amerika Serikat. Pada 1968, Al Mar, seorang imigran China di Amerika dan mantan anggota cadangan pasukan khusus, bergabung dengan perusahaan Gerber dan merancang belati Gerber dengan tambahan gerigi.
Tambahkan komentar
Belum ada komentar