Masuk Daftar
My Getplus

Bumi Pertiwi Hampir Mati

Sejak lama, Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya. Namun, kolonialisme perlahan merenggutnya. Pembangunan dan industrialisasi mengancam lingkungan hidup.

Oleh: Historia | 24 Mar 2024
Pembukaan areal hutan di Jambi. (Romeo Gacad/beritalingkungan.com).

SELAMA perjalanannya ke Kepulauan Malaya, Alfred Russel Wallace mampir ke Jawa pada 19 Juli 1861. Dia tinggal selama tiga setengah bulan. Dan dia begitu terkesan. “Dilihat secara keseluruhan dan diteliti dari berbagai sudut pandang, Jawa bisa dianggap sebagai pulau tropis paling indah dan menarik yang ada di dunia,” tulisnya dalam The Malay Archipelago. 

“Binatang yang ada, terutama jenis burung dan serangga, sangat cantik dan beragam, serta memiliki banyak hewan berbentuk unik yang tidak bisa ditemukan di manapun di dunia. Tanah di seluruh pulau ini sangat subur dan semua tumbuhan tropis serta sejumlah tanaman dari daerah beriklim sedang bisa dibudidayakan dengan baik di pulau ini.”  

Sejak lama, negeri ini sohor dengan kekayaan alamnya. Namun, kolonialisme perlahan merenggutnya. Isu pelestarian lingkungan belum mendapat perhatian. Kalah oleh kepentingan komersial. Lalu hutan rusak. Banjir mengancam. Terjadi anomali cuaca. Flora dan fauna terancam punah.  

Advertising
Advertising

Selama berabad-abad, pembangunan dan industrialisasi mengancam lingkungan hidup. Hingga kini. Hutan hujan tropis Indonesia, dengan keanekaragaman hayatinya, yang begitu dibangga-banggakan mungkin hanya akan menjadi sejarah.  

Dalam kongres Serikat Boeroeh Kehoetanan seluruh Jawa dan Madura di Selecta, Malang pada 27 September 1946, Presiden Sukarno mengatakan: “Pertahankan hutan, jangan menebang hutan. Menebang hutan berarti menebang bangsa sendiri. Mempertahankan hutan berarti mempertahankan hidup.” 

Menyambut Hari Kehutanan Sedunia (20 Maret), Hari Air Sedunia (22 Maret), dan Hari Bumi (22 April), kami menurunkan laporan khusus soal sejarah lingkungan di Indonesia. 

Lingkungan dalam Kungkungan 

Tarik-Ulur Soal Lingkungan 

Yang Lokal yang Lestari 

Hutan Tak Lagi Perawan 

Polusi Tanpa Henti 

Tak Kuasa Mencegah Punah 

Liur yang Lezat 

Mangkuk Malapetaka Hiu 

Penyu Menopang Bumi 

Haus Berburu Paus 

Jejak Harimau di Dunia 

Merampog Harimau 

Sarimin (Tak) Pergi ke Pasar 

TAG

lingkungan hidup premium

ARTIKEL TERKAIT

Partai Murba Seperti Tan Malaka Partai Murba dari Masa ke Masa Gonjang-ganjing Nasionalisasi Perusahaan Asing Tentang Tiga Tokoh Pemberontakan Kapal De Zeven Provincien De Zeven Provincien Kapal Hukuman Bandit-bandit Revolusioner Partai Nasional Indonesia dan Ahli Warisnya Orang Arab di Nusantara Boedi Oetomo Tonggak Kebangkitan Bangsa Supersemar Supersamar