Masuk Daftar
My Getplus

Tanggung jawab Publik Residen Ipik

Residen Ipik membukukan hasil studi bandingnya ke Amerika sebagai bentuk tanggung jawab publik.

Oleh: Hendri F. Isnaeni | 13 Des 2012
Residen Priangan R. Ipik Gandamana (kedua dari kanan) bersama Director Public Works Kansas City sedang memberikan penjelasan tentang City Planning, Amerika Serikat, 1953. Sumber: Repro Melawat ke Negara Dollar karya R. Ipik Gandamana.

ANGGOTA DPR RI kembali “pelesiran” ke luar negeri. Kali ini giliran sebelas anggota Komisi Peternakan studi banding ke Prancis dan China terkait revisi UU No 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Setiap studi banding selalu menuai kritikan karena tak ada pertanggungjawaban publik, seperti mempublikasikannya, minimal di situs resmi DPR RI.

Residen Priangan R. Ipik Gandamana bisa dijadikan contoh bagi para pejabat yang melakukan studi banding. Pada akhir September 1953, Ipik menjadi salah satu anggota delegasi yang ditugaskan pemerintah Indonesia untuk studi banding ke Amerika Serikat. Tujuannya, mempelajari “ketatanegaraan dan tata-usaha pemerintahan pada umumnya dan beberapa objek lain pada khususnya.”

Advertising
Advertising

Setelah studi banding selama tiga bulan, menyadari perlunya mempertanggungjawabkan kepada publik, Ipik membuat laporan yang kemudian jadi buku berjudul Melawat Ke Negara Dollar, terbit tahun 1956. “Laporan yang dibuat dengan maksud memberikan gambaran sejelas-jelasnya, bagaimana sesungguhnya di USA dipraktikannya pemerintahan dan faham demokrasi, telah disampaikan pada yang wajib,” tulis Ipik.

Buku tersebut disusun dalam dua bagian. Pertama mengenai ketatanegaraan dan tata-usaha pemerintahan. Kedua, kesan-kesan pribadi Ipik selama perjalanan di Amerika, yang ditulis bak catatan harian.

Dari hasil peninjauannya, Ipik menekankan masalah pelaksanaan demokrasi dalam berbagai bidang di Amerika Serikat yang dapat dijadikan bahan perbandingan bagi Indonesia. “Sudah terang bahwa Amerika mempunyai problem, yang bukan problem kita, yang asing malah bagi kita. Sungguhpun demikian, jelas kiranya bahwa dalam persoalan yang pernah dan sedang dihadapinya tidak kurang pula sejalan dengan perjuangan kita dalam menegakkan demokrasi,” tulis Ipik.

Gubernur Jawa Barat R. Moh. Sanoesi Hardjadinata, dalam pengantar buku tersebut, menyatakan pemerintah telah mengirimkan banyak pejabat ke luar negeri untuk mempelajari sesuatu yang berguna bagi pembangunan di tanah air. Itulah sebabnya pengiriman pejabat ke luar negeri dari berbagai bidang merupakan salah satu rencana penting di setiap kementerian.

“Walaupun demikian tiap kali ada seseorang kembali di tanah air dari perlawatan ke luar negeri selalu diharapkan oleh teman-teman sejawatnya atau mereka yang mempunyai kepentingan di lapangan pekerjaannya, agar ia menceritakan yang dilihat atau ditinjau selama ada di luar negeri,” tulis Sanoesi.

“Tiap-tiap pejabat yang kembali di tanah air itu sudah barang tentu mempunyai pandangan masing-masing soal yang dilihatnya, sesuai dengan tugasnya dan kepentingan jawatan di mana ia bekerja.”

Sanoesi meyakini, Melawat ke Negara Dollar buah pena Ipik Gandamana bermanfaat bagi para pejabat, tokoh masyarakat, mahasiswa, dan siswa sekolah yang menaruh minat pada masalah pemerintahan dan kemasyarakatan.

Karier Ipik sendiri kemudian merangkak naik. Dia jadi anggota DPR dan gubernur Jawa Barat.

TAG

studi banding pejabat

ARTIKEL TERKAIT

Pejabat Negara dan Skandal Wanita Ketika Pangreh Praja Bersumpah Setia Bea Cukai Loloskan Mobil Selundupan Robby Tjahjadi Bung Hatta: Pejabat Pemarah ke Ahli Jiwa Saja Musuh Napoleon di Waterloo Hina Diponegoro Warisan Persahabatan Indonesia-Uni Soviet di Rawamangun Ketika Kapolri Hoegeng Iman Santoso Kena Peremajaan Sekolah Dokter Dulu Sekolah Miskin Setelah  Jadi ABRI, Polisi Jadi Alat Politik Penguasa Cerita di Balik Pengunduran Diri Bung Hatta