Penemuan bangunan di Situs Sekaran yang dilalui proyek tol Pandaan-Malang punya harapan untuk selamat. Hasil peninjauan BPCB diketahui masih ada kemungkinan terusan struktur bata yang menyembul masih tersembunyi di bawah tanah.
Struktur bata yang ditemukan itu merupakan bagian dari dinding kuno yang memiliki orientasi barat daya ke timur laut. Kemungkinan besar masih berlanjut mengarah pada struktur lain yang lebih luas dan besar di arah barat daya.
Sementara ukuran batanya, ketika dibandingkan dimensinya lebih besar dari ukuran bata yang ditemukan di Situs Trowulan. “Dapat disimpulkan sementara bahwa struktur bata itu berasal dari masa pra-Majapahit dan berlangsung hingga masa Majapahit,” kata Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, melalui siaran pers yang diterima pada 12 Maret 2019.
Berdasarkan Undang-undang No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya temuan struktur saluran air bata kuno itu memenuhi kriteria sebagai cagar budaya.
Baca juga: Permukiman Kuno di Proyek Tol Pandaan-Malang
Selain struktur bata, Hilmar menyebutkan pula temuan lain berupa fragmen tutup guci dan fragmen sendok. Dugaan sementara, porselen itu berasal dari masa Dinasti Ming. Fragmen tutup guci dibuat dengan bahan dan tingkat kerapatan yang halus serta berwarna biru muda. Warna ini jarang ditemukan dalam artefak porselen Jawa Timur.
Untungnya, berdasarkan siaran pers PT Jasa Marga Tbk. No. 36/2019 yang diterima pada 13 Maret 2019 dalam hal ini pihak PT Jasamarga Pandaan-Malang (JPM) mengatakan tengah berkoordinasi dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).
Direktur Utama PT JPM, Agus Purnomo menjelaskan, lokasi temuan tak berada di jalur utama tol melainkan di area Right of Way (ROW) atau sekira 15 meter dari jalur utama.
“Apakah nantinya harus mengubah trase atau tindakan lainnya, kami masih menunggu laporan resmi dari BPCB dan kajian dari BPJT,” kata Agus.
Baca juga: Proyek Tol Pandaan-Malang dan Kerajaan Bawahan Majapahit
Saat ini proyek pembangunan jalan tol Pandaan-Malang, terutama di lokasi temuan itu, dihentikan sementara sampai waktu yang belum bisa ditentukan.
“Dengan adanya tumpukan batu merah itu, pekerjaan di lokasi kami hentikan sementara. Pada lokasi temuan sudah diamankan dengan garis polisi. Di samping itu, di lokasi itu sedang ada pekerjaan galian tanah untuk badan jalan main road,” kata Agus.
Namun, Agus menekankan, hanya titik di sekitar temuan yang pengerjaannya dihentikan sementara. Karenanya dipastikan pembangunan jalan tol Pandaan-Malang secara keseluruhan tidak terganggu.