TAK banyak yang mengetahui bahwa di balik kebengisan Adolf Hitler terhadap umat manusia, diktator Nazi Jerman itu penyayang hewan sejak muda. Saat sudah duduk di puncak kekuasaan pun ia kerap ditemani peliharaannya.
Menurut Boria Sax dalam Animals in the Third Reich: Pets, Scapegoats, and the Holocaust, Hitler sudah jadi pecinta binatang sejak masa muda, khususnya ketika gagal mengejar mimpinya untuk menjadi seniman di Wina, Austria.
“Sebagai anak muda di Wina, Hitler biasanya menyisakan rotinya untuk diberikan pada tupai-tupai dan burung gagak di taman. Hitler kadang dingin tanpa emosi jika ada teman-temannya yang meninggal tapi ia bisa menangis sesengukan ketika burung kenarinya mati,” tulis Sax.
Baca juga: Hitler Seniman Medioker
Tapi di antara banyak hewan, Hitler dikenal paling senang memelihara anjing alsatian –kadang disebut anjing German shepherd. Sampai akhir hayatnya, Hitler tercatat pernah memelihara enam ekor di antaranya.
James Wilson dalam Hitler’s Alpine Headquarters mencatat, anjing pertama yang dimiliki Hitler adalah anjing Jack Russell Terrier bernama Fuchsl. Hitler menemukan anjing liar itu ketika berlarian di paritnya sewaktu Hitler masih jadi prajurit berpangkat kopral di Perang Dunia I.
“Ia pernah sangat kelimpungan ketika Fuchsl dicuri orang. Tapi pada 1921 seorang teman memberikannya anjing Alsatian bernama Prinz yang ia pelihara sampai anjingnya mati,” tulis Wilson.
Lalu ketika sudah menjadi kanselir pada 1933, kecintaan Hitler pada anjing ras Alsatian kian membesar. Seingat salah satu sopir merangkap bodyguard-nya, Hauptsturmführer (setara kapten) Karl Wilhelm Krause, Hitler sampai punya lima ekor lagi. Namun favoritnya tetap seekor anjing bernama Blondi.
“Bos (Hitler) punya anjing Alsatian putih yang diberi nama Sirius. Setelah Sirius mati, bos punya anjing Alsatian lagi yang dinamai Wolf. Tapi karena suka menggigit, ia lalu dibuang. Pada 1939, seorang peternak anjing ras dari Düsseldorf menghadiahi Hitler anjing yang tampan dan lucu bernama Beroll sebagai hadiah ulang tahun,” ujar Krause dalam buku kumpulan memoar para staf Hitler, Living with Hitler: Compeling Recollections of Hitler’s Personal Staff.
Kraus sendiri mengaku juga menyayangi Beroll sampai terkadang ia ikut berjaga di ambang pintu kantornya. Namun atas permintaan Hitler, pada Desember 1941 Beroll bersama Wehrmacht dikirim berperang melawan para Partisans di Rusia.
“Lalu ada Muck yang juga dipelihara semasa saya bertugas. Tapi kemudian ia mati karena usianya yang tua. Sampai akhir masa, Hitler hanya memelihara Blondi yang jadi favoritnya,” lanjutnya.
Baca juga: Anjing Super Penjaga Galaksi
Blondi Menemani hingga Akhir
Blondi juga merupakan anjing betina ras Alsatian. Blondi ketika masih kecil dijadikan hadiah Martin Bormann, salah satu kolega terdekatnya yang juga kepala staf deputinya, untuk Hitler yang berulang tahun ke-52.
“Pada 1941 Martin Bormann yang sedang mencari perhatian pada Führer, memberi hadiah anjing gembala Jerman kecil yang dinamai Blondi. Hadiah yang terbilang sukses karena Hitler begitu antusias mengajari trik-trik pada Blondi,” ungkap Thomas Fuchs dalam A Concise Biography of Adolf Hitler.
Saking sayangnya, Hitler selalu membawa Blondi baik saat berkantor di Reichskanzlei (istana kanselir di Berlin) maupun di rumah-rumah peristirahatannya di Berghof (Pegunungan Bavaria) atau Kehlsteinhaus alias “Sarang Elang” di Berchtesgaden.
Baca juga: Alkisah Berghof dan Sarang Elang Hitler
Begitu sayang dan bangganya pada Blondi, Hitler acap mempropagandakan Blondi sebagai germanische urhunde atau ras anjing Jerman paling superior yang diklaim secara gen lebih dekat dengan serigala. Namun, tak jarang pula Hitler menghukum Blondi jika tak menurut padanya.
“Hitler menuntut kepatuhan pada anjing-anjingnya. Jika Blondi tak patuh perintahnya, tak jarang ia memecut Blondi sebagai hukumannya,” tulis Angela Lambert dalam The Lost Life of Eva Braun: A Biography.
Tetapi kecintaan Hitler pada Blondi tak tertular pada kekasihnya, Eva Braun. Eva sendiri sudah punya sepasang peliharaan, Negus dan Stasi, anjing jenis Scottish Terrier. Eva harus sering melindungi Negus dan Stasi karena mereka tak akur dengan Blondi.
“Lebih karena cemburu. Ketika Blondi rebahan di bawah meja makan, Eva kadang menendang Blondi tanpa sepengetahuan Hitler saat makan malam. Eva melakukannya untuk membuat Blondi merengek yang akan membuat Hitler membentak Blondi. Eva menyebutnya sebagai balas dendam, kendati hal itu tak memengaruhi rasa cinta Hitler pada anjingnya itu,” ungkap Jan Wolf Mohnhaupt dalam Animals Under the Swastika.
Baca juga: Kiai Pelihara Anjing
Di pengujung Perang Dunia II ketika Hitler sudah langganan menghuni Führerbunker di bawah tanah Reichskanzlei, Blondi ikut dibawa Hitler menemaninya sampai ujung hayat dengan dibantu Feldwebel (sersan mayor) Fritz Tornow sebagai perawat Blondi. Pada medio Maret 1945, Blondi sempat dikawinkan dengan Harras, anjing Alsatia jantan milik arsitek Gerdy Troost. Perkawinan itu melahirkan lima anak anjing.
Tapi sebulan berselang, nyawa Blondi tinggal menghitung waktu. Menyimak nasib getir yang dialami koleganya di Italia, Il Duce Benito Mussolini, yang dieksekusi pada 28 April 1945 dan mayatnya digantung terbalik, Hitler memilih untuk bunuh diri. Dari beragam cara bunuh diri, Hitler memilih menelan kapsul sianida dan menjadikan Blondi sebagai kelinci percobaan.
Untuk melihat efeknya, sebutir ampul sianida dijejalkan pada Blondi oleh dokter pribadi Hitler, dr. Werner Hasse, pada 29 April 1945 atas perintah Hitler. Dengan dibantu Tornow, Hasse menjinakkan Blondi untuk memasukkan satu ampul sianida dan memecahkannya di mulut Blondi dengan tang.
“Dengan seketika anjing (Blondi) itu langsung meregang nyawa setelah ampul kaca sianida itu masuk mulut Blondi,” tulis Dennis Piszkiewicz dalam From Nazi Test Pilot to Hitler’s Bunker: The Fantastic Flights of Hanna Reitsch.
Blondi pun mati di usia sekitar empat tahun. Sehari berselang, giliran Hitler dan Eva Braun menyusul bunuh diri dengan kapsul sianida dan menembakkan pistol ke kepalanya.
“Di hari yang sama setelah Hitler dan Eva Braun bunuh diri, Fritz Tornow membawa anak-anak Blondi ke taman di luar kompleks bunker dan menembak mereka. Tornow juga yang menembak mati anjing-anjing peliharan Braun,” tandas Henrik Eberle dan Matthias Uhl dalam The Hitler Book: The Secret Dossier Prepared for Stalin.
Baca juga: Kisah Hewan Peliharaan Sukarno dan Hatta