Masuk Daftar
My Getplus

Evolusi Dasi

Dimulai dari dunia militer, dasi berkembang menjadi aksesoris pelengkap yang kini lumrah dipakai oleh siapa saja.

Oleh: Risa Herdahita Putri | 03 Apr 2018
Prajurit terakota yang mengenakan kain di leher mereka. Foto: wikimedia.org.

MASIH ingat karakter Fred Flintstone dalam film serial animasi The Flintstones? Tokoh manusia pada zaman batu itu digambarkan mengenakan pakaian kulit binatang lengkap dengan dasi berwarna biru. Dalam sejarah, benarkah dasi sudah dikenal di zaman batu?

Belum ada penemuan soal itu. Dasi mulanya hanyalah tanda penghormatan di dunia militer. Ini terlihat pada terakota di Tiongkok dan relief Colonna Traiana (Tiang Trajan) di Roma, Italia. Pada masa itu, baik di kekaisaran Tiongkok maupun Romawi, tentara tak mengenakan aksesoris itu. Dalam perkembangannya, dasi menjadi aksesoris pakaian untuk menambahkan kesan formal.

Dasi Tentara Terakota

Advertising
Advertising

Kaisar pertama Tiongkok, Qin Shi Huang, ketika wafat pada 210 SM dimakamkan bersama ribuan prajurit terakota yang mengenakan kain di leher mereka.

Dasi Tentara Troya

Kemenangan Kaisar Trajan dalam menaklukkan Dacia diabadikan pada Colonna Traiana (Tiang Trajan) di Roma, Italia, yang dibangun sekira 113 M. Dalam relief, ribuan tentaranya digambarkan mengenakan berbagai gaya dasi.

Ruff

Aksesori leher ini terkenal pada masa William Shakespeare (1564-1616), pujangga terkemuka asal Inggris. Bentuknya berupa kerah kaku dari kain putih yang bertumpuk-tumpuk dan melingkari leher.

Cravat

Dianggap sebagai bentuk awal dari dasi. Mulai dikenal pada abad ke-17. Dikenakan tentara bayaran Krosia yang membantu Prancis dalam Perang Tiga Puluh Tahun. Setelah Louis XIV naik tahta, dasi ini menjadi mode.

Steinkirke

Dikenakan tentara Prancis selama pertempuran di Steinkirke pada 1692. Berbentuk kain panjang di leher dengan ujung berenda yang terselip di lubang kancing.

Bandanna

Diimpor dari India kali pertama sekira 1700, tapi penggunaannya populer di Inggris berkat Jem Belcher, seorang prizefighter (bentuk awal tinju) muda dari kelas pekerja. Di Amerika sudah duluan populer, biasa dikenakan para koboy.

Solitaire

Pada awal abad ke-18, cravat mulai digantikan stock, kain lipat nan kaku yang membungkus leher dan dikancingkan atau diikat di bagian belakang. Agar cukup dekoratif, ditambahkan solitaire, seuntai pita hitam sutra disimpulkan di bawah dagu serupa dasi kupu-kupu modern.

Gaya Modern

Seorang pria semestinya mengenakan pakaian yang sederhana, fungsional, dan bijaksana, kata George Bryan “Beau” Brummell dari Inggris pada awal abad ke-19. Untuk cravat, dia memilih yang putih bersih, ringan, dan dilipat dengan hati-hati. Dia bisa berhenti dan membenahi cravatnya setiap saat. Berpakaian rapi ala Brummell mempengaruhi gaya berbusana kaum pria.

Neckclothitania

Buku berjudul Neckclothitania karya seorang editor Inggris, John Joseph Stockdale, terbit pada 1818. Berisi ilustrasi 14 gaya populer memasang dasi dan untuk kali pertama kata “tie” (dasi) digunakan.

Four-in-hand

Pada 1860-an cravat dengan ujung yang panjang mulai menyerupai dasi modern. Cravat ini juga disebut dasi bersilang (four-in-hand). Dasi disimpulkan di dagu, unjungnya yang panjang menjuntai di bagian depan kemeja.

Siap Pakai

Tahun 1864 menandai dimulainya dasi siap pakai yang diproduksi secara massal dan populer di Jerman dan Amerika Serikat.

Ascot

Muncul pada 1870-an. Namanya diambil dari perlombaan kuda Royal Ascot. Umumnya terbuat dari bahan sutra dengan warna-warna cerah, dipakai di sekeliling leher, dan disimpulkan di bawah dagu.

Dasi kupu-kupu

Dipopulerkan Pierre Lorillard V, pengusaha tembakau asal Amerika, yang pemakaiannya dipadankan dengan tuksedo (sebagai alternatif untuk jas berekor). Tuksedo Lorillard menjadi hits di kalangan penggemar mode, sampai kini kecuali penggunaan dasi kupu-kupu.

Dasi Marlene Dietrich

Dasi kupu-kupu menjadi aksesoris perempuan berkat penampilan Marlene Dietrich, aktris kelahiran Jerman, dalam film Maroko (1930).

Dasi Langsdorf

Dasi berkembang drastis setelah pada 1924 seorang penjahit pakaian asal New York, Jesse Langsdorf, memperkenalkan bentuk dasi modern dan dipatenkan.

Dasi Ralph Lauren

Pengusaha busana Amerika Ralph Lauren meluncurkan dasi dengan lebar 10 cm pada 1970. Dasi model ini digandrungi masyarakat luas.

Dasi kasual

Pada 2002 penyanyi asal Kanada, Avril Lavigne, mempopulerkan pemakaian dasi secara kasual bagi remaja putri.

TAG

retro

ARTIKEL TERKAIT

Razia Celana Jengki Pakai Botol Bir Gaya Busana Pemimpin Asia Tenggara Gaya Rambut Sapu Celana Superpendek yang Menggoda Membalut Sejarah Popok Sedia Payung Walau Tak Hujan Tato, Dari Petrus Hingga Angelina Jolie Model Rambut Anti Kemapanan Asal-Usul Malioboro Asal-Usul Mesin Pendingin